Tampilkan postingan dengan label IPA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label IPA. Tampilkan semua postingan

Suhu Dan Kalor (Materi SMU) By Bimbel Jakarta Timur

Suhu Dan Kalor (Materi SMU) By Bimbel Jakarta Timur

Dalam Artikel Suhu Dan Kalor (Materi SMU) Bimbel Jakarta Timur akan menjelaskan secara lengkap yang berhubungan dengan Suhu dan Kalor

Baca selengkapnya »
on Jumat, 02 Agustus 2024 | , , | A comment?

Debit (Materi SD) by Bimbel Jakarta Timur


Debit (Materi SD) by Bimbel Jakarta Timur

Hubungan debit, volume dan waktu

Dalam Debit (Materi SD). Bimbel Jakarta Timur akan mengupas Tuntas lengkap berikut contoh soal dan Pembahasannya | Definisi Debit sebagai banyaknya volume zat cair yang mengalir dalam waktu tertentu.

Baca selengkapnya »

GERAK LURUS (Materi SMP) by Bimbel Jakarta Timur



GERAK LURUS (Materi SMP) by Bimbel Jakarta Timur
Dalam GERAK LURUS (Materi SMP) Bimbel Jakarta Timur akan menjelaskan secara tuntas tentang Gerak Lurus secara Teori, Rumus, contoh soal dan Pembahasan

Baca selengkapnya »

BAHAN KIMIA DI DAPUR by Bimbel Jakarta Timur





BAHAN KIMIA DI DAPUR by Bimbel Jakarta Timur
BAHAN KIMIA DI DAPUR  Bimbel Jakarta Timur
| Ketika melihat nama-nama kimia yang tercantum dalam bahan makanan kita langsung merasa paranoid, "ahhh bahasanya susah pasti bahan berbahaya". Ataupun sebaliknya ketika melihat iklan yang mengatakan keunggulan produknya dengan kata-kata ilmiah atau nama kimia kita langsung takjub, "wahhh bahasanya keren, pasti bahannya bagus atau inovasi baru". Padahal yang disebutkan adalah zat-zat alami yang ada dalam makanan dan bukanlah hal berbahaya. Kita seringkali terjebak karena ketidaktahuan kita. Sebagai contoh mari kita baca ilustrasi berikut,

Baca selengkapnya »

HIDROKARBON by Bimbel Jakarta Timur




HIDROKARBON by Bimbel Jakarta Timur
Dalam Hidrokarbon Bimbel Jakarta Timur akan membahas secara tuntas dan jelas mengenai hidrokarbon dan yang berhubungan dengan hidrokarbon  Senyawa hidrokarbon terdiri dari atom karbon (C) dan atom hidrogen (H). Atom C dan H dalam senyawa dapat ditunjukkan dengan uji pembakaran. Pada pembakaran sempurna, atom C akan menjadi CO2 sedangkan atom H akan menjadi H2O.

Atom karbon mempunyai 4 elektron valensi sehingga atom C dapat membentuk empat ikatan kovalen untuk mencapai konfigurasi oktet. Atom karbon juga memiliki kemampuan membentuk rantai. Rantai karbon dapat berbentuk lurus, bercabang ataupun melingkar.

Berdasarkan bentuk rantainya, senyawa karbon dapat dibagi menjadi senyawa alifatik, senyawa siklik dan senyawa aromatik.

Senyawa Alifatik : Senyawa hidrokarbon dengan rantai terbuka  jenuh (ikatan tunggal) maupun tidak jenuh (ikatan rangkap).

Senyawa Siklik : Senyawa hidrokarbon yang rantai karbonnya tertutup atau melingkar.

Senyawa Aromatik  : Senyawa hidrokarbon siklik yang mempunyai ikatan-ikatan karbon tunggal dan rangkap selang seling. 
Senyawa hidrokarbon alifatik terdiri dari alkana, alkena dan alkuna.

ALKANA


Alkana adalah senyawa hidrokarbon alifatik jenuh yaitu ikatan pada rantainya adalah ikatan tunggal. Alkana memiliki rumus umum CnH2n+2

Jumlah atom C    Rumus Molekul   Nama Alkana
  1.                     CH4                       metana
  2.                     C2H6                     etana
  3.                     C3H8                     propana
  4.                     C4H10                   butana
  5.                     C5H12                   pentana
  6.                     C6H14                   heksana
  7.                     C7H16                   heptana
  8.                     C8H18                   oktana
  9.                     C9H20                   nonana
  10.                     C10H22                 dekana
Bimbel Jakarta Timur | HIDROKARBON by Bimbel Jakarta Timur
Alkana


Isomeri adalah senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul sama (jumlah atom c sama) tetapi rumus strukturnya berbeda. sebagai contoh yang paling mudah yaitu pentana yang memiliki dua isomeri yaitu normal butana (n-butana) dan isobutana. Semakin banyak jumlah atom C maka akan semakin banyak isomerinya.

Bimbel Jakarta Timur | HIDROKARBON by Bimbel Jakarta Timur
Isomeri Butana

Gugus Alkil adalah gugus yang terbentuk karena salah satu atom hidrogen dalam alkana diganti dengan unsur atau senyawa lain. Gugus alkil memiliki rumus umum CnH2n+1


Tatanama senyawa alkana


1. Senyawa alkana dinamai berdasarkan rantai C yang terpanjang. Jika terdapat dua atu lebih rantai terpanjang, maka dipilih yang memiliki cabang terbanyak.
2. Cabang yang terikat pada rantai induk disebut gugus alkil. 
3. Atom c ujung yang paling dekat dengan gugus alkil diberi nomor 1 lalu selanjutnya berurutan sampai ujung yang lain. 
4. Jika terdapat dua atau lebih alkil yang sama maka cukup ditulis satu kali dengan diberi awalan di, tri, tetra, penta dan seterusnya.
5. Cabang-cabang alkil ditulis dengan urutan alafabet. Misalnya ada cabang metil dan etil maka tulis etil lebih dahulu.

Bimbel Jakarta Timur | HIDROKARBON by Bimbel Jakarta Timur
dimetil heptana


Sifat-sifat alkana 



Sifat fisis 


Makin panjang rantai karbon senyawa alkana makin tinggi titik leleh, titik didih dan massa jenisnya. Alkana dengan isomer bercabang mempunyai titik leleh dan titik didih lebih rendah.
Empat suku pertama (metana, etana, propana dan butana) berfase gas, suku ke-5 sampai 14 berfase cair, dan suku ke 18 ke atas bersifat padat. Semua alkana sukar larut dalam air.


Sifat kimia


Alkana tergolong zat yang sukar bereaksi (afinitasnya kecil), sehingga disebut juga parafin. Tapi alkana mengalami reaksi pembakaran. Pada pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon menghasilkan gas karbon dioksida dan uap air.


Alkana juga dapat mengalami cracking yaitu pemanasannya pada suhu dan tekanan tinggi tanpa oksigen dapat menyebabkan pemutusan rantai atau pembentukan senyawa yang tidak jenuh.


ALKENA 


Alkena adalah senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh yang rantainya memiliki ikatan rangkap dua (-C=C-) . Alkena memiliki rumus umum CnH2n


Jumlah atom C    Rumus Molekul   Nama Alkena
  1.                         -                            -
  2.                     C2H4                     etena
  3.                     C3H6                     propena
  4.                     C4H8                     butena
  5.                     C5H10                   pentena
  6.                     C6H12                   heksena
  7.                     C7H14                   heptena
  8.                     C8H16                   oktena
  9.                     C9H18                   nonena
  10.                     C10H20                 dekena

Tatanama senyawa alkena


1. Nama alkena diturunkan dari nama alkana dengan jumlah atom C sama hanya mengganti akhiran ana menjadi ena.
2. Rantai utama dipilih rantai terpanjang yang memiliki ikatan rangkap.
3. Atom C terdekat dengan ikatan rangkap diberi nomor 1, 2, 3, dan seterusnya.
4. Posisi ikatan rangkap ditunjukkan dengan angka di depan rantai alkena.
5. Penulisan cabang/alkil sama seperti alkana

Bimbel Jakarta Timur | HIDROKARBON by Bimbel Jakarta Timur
heptena


Sifat-sifat alkena 


Sifat fisis 

Makin banyak jumlah atom C makin tinggi titik leleh dan titik didihnya. Pada suhu kamar, suku-suku rendah (atom C sedikit) berwujud gas, suku-suku sedang berwujud cair dan suku-suku tinggi berwujud padat.

Sifat kimia

Akibat adanya ikatan rangkap (tak jenuh) maka alkena lebih reaktif dibanding alkana. Alkena dapat mengalami reaksi adisi (penambahan), dan reaksi polimerisasi (penggabungan monomer menjadi polimer0. Selain itu, alkena juga mudah terbakar, seperti juga alkana yang menghasilkan gas karbon dioksida dan uap air.

Isomer geometris


Rumus molekul dan rumus struktur sama, tetapi berbeda susunan ruang atomnya dalam molekul yang dibentuknya.


Bimbel Jakarta Timur | HIDROKARBON by Bimbel Jakarta Timur
Isomer Geometris


ALKUNA 


Alkuna adalah senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh yang rantainya memiliki ikatan rangkap tiga (-C≡C-) . Alkuna memiliki rumus umum CnH2n-2

Jumlah atom C    Rumus Molekul   Nama Alkuna
  1.                         -                            -
  2.                         -                            -
  3.                     C3H4                     propuna
  4.                     C4H6                     butuna
  5.                     C5H8                     pentuna
  6.                     C6H10                   heksuna
  7.                     C7H12                   heptuna
  8.                     C8H14                   oktuna
  9.                     C9H16                   nonuna
  10.                     C10H18                 dekuna

Bimbel Jakarta Timur | HIDROKARBON by Bimbel Jakarta Timur
alkuna


Tatanama senyawa alkuna


1. Nama alkuna diturunkan dari nama alkana dengan jumlah atom C sama hanya mengganti akhiran ana menjadi una.
2. Rantai utama dipilih rantai terpanjang yang memiliki ikatan rangkap.
3. Aturan lainnya sama dengan alkena


Sifat-sifat alkena 



Sifat fisis Alkuna hampir sama dengan alkana dan alkena, sedangkan sifat kimia alkuna mirip dengan alkena. Untuk menjenuhkan ikatan rangkap alkuna dibutuhkan pereaksi dua kali lebih banyak dibandingkan alkena.


REAKSI-REAKSI PADA HIDROKARBON


Reaksi pembakaran


Hidrokarbon ketika dibakar maka akan menghasilkan gas karbondioksida dan uap air. Berikut contoh reaksi pembakaran pada butana (alkana), butena (alkena) dan butuna (alkuna).

Butana

C4H10 + 6,5O2 ⇨ 4CO2 + 5H2O

Butena

C4H8 + 6O2 ⇨ 4CO2 + 4H2O

Butuna

C4H6 + 5,5O2 ⇨ 4CO2 + 3H2O

Reaksi penambahan (adisi)


Reaksi ini hanya bisa terjadi pada senyawa tak jenuh (rangkap). Pada reaksi adisi, ikatan rangkap dijenuhkan.

Adisi hidrogen pada propena

CH2=CH-CH3 + H2 ⇨ CH3-CH2-CH3

Propena dijenuhkan oleh gas hidrogen menjadi propana

Adisi klorin pada propena

CH2=CH-CH3 + Cl2 ⇨ CH2Cl-CHCl-CH3

Propena dijenuhkan oleh gas klorin menjadi 1,2-dikloropropana

https://www.radarhot.com/2017/07/hidrokarbon.html

Pura-pura Mati, Taktik Capung Betina Menghindari Pejantan

Pura-pura Mati, Taktik Capung Betina Menghindari Pejantan
pada artikel Pura-pura Mati, Taktik Capung Betina Menghindari Pejantan Bimbel Jakarta Timur akan menceritakan hal yang unik sebuah fenomena alam yang menarik

Rassim Khelifa dari Departement of Evolutionary Biologi and Environmental Studies di Universitas Zurich. 

Apa yang kamu lakukan untuk menghindari lawan jenis yang mendekati? Pura-pura mati? Sepertinya tidak mungkin bagi manusia, tapi ini yang dilakukan oleh capung betina. Ya, mereka pura-pura mati dan tidak bergerak untuk mencegah didekati pejantan yang tidak diinginkan. Fenomena ini pertama kali ditemukan oleh Rassim Khelifa dari Departement of Evolutionary Biologi and Environmental Studies di Universitas Zurich. 

capung Aeshna juncea


Khelifa tidak sengaja menemukan perilaku capung betina ini ketika ia akan mempelajari efek perubahan iklim pada capung dengan mengamati telur-telur capung Aeshna juncea di pegunungan Alpen. Dalam sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Ecology, dia menulis bahwa pada tanggal 5 Juli 2015 "saat saya sedang menunggu di sebuah kolam dekat Arosa, dengan ketinggian sekitar 2.000 meter, saya menyaksikan seekor capung terbang ke tanah sambil dikejar oleh capung lain. Capung yang jatuh adalah betina, lalu dia terbaring tak bergerak dan terbalik di tanah."

Capung jantan melayang beberapa detik di atas capung betina yang tak bergerak lalu pergi. Khelifa tadinya menyangka capung betina itu mati atau tak sadarkan diri. Tapi ia terkejut ketika capung itu terbang ketika ia dekati. Selama beberapa bulan kemudian, Khelifa mendokumentasikan puluhan kasus di mana capung betina akan menabrak tanah dan pura-pura mati saat dikejar oleh capung jantan. Dia juga melihat perilaku reproduksi A. juncea untuk mencoba mengetahui mengapa wanita akan melakukan ini.

Pengamatannya menunjukkan bahwa capung betina akan tiba di kolam dimana capung jantan menunggu untuk kawin. Jantan akan mencegat betina di udara sebelum berkopulasi di suatu tempat di dekatnya. Capung jantan lalu pergi menjauh dan meninggalkan betina untuk bertelur sendiri tanpa perlindungan. "Betina menjadi rentan terhadap pemaksaan jantan pada saat itu karena laki-laki yang berkomplot terus berpatroli di setiap sudut kolam untuk mencari pasangan," tulis Khelifa.
.
Lebih jauh, ia mencatat bahwa betina yang berusaha pura-pura mati itu baru saja merawat telurnya atau dalam perjalanan untuk merawatnya kembali. Capung wanita biasa bersembunyi diantara vegetasi untuk mencari makanan, selain itu juga memilih tempat bertelur tersembunyi di antara tanaman. Capung jantan bergantung pada gerakan dan warna untuk mendeteksi keberadaan betina, sehingga mereka tidak dapat menemukan betina yang terbaring beku ditanah karena berpura-pura mati atau bersempunyi diantara rerumputan.

Capung betina tetap rawan dikejar capung jantan ketika dalam perjalanan menuju dan dari lokasi tersebut, maka mereka berusaha menghindar dengan berpura-pura mati. Dari total 35 capung betina yang diamati, ada 27 betina yang mencoba berpura-pura mati dan yang berhasil adalah 21.

Pura-pura Mati, Taktik Capung Betina Menghindari Pejantan
Capung Terbang

Untuk capung betina, kawin dengan satu jantan saja sudah cukup untuk membuahi seluruh telur mereka. Jika mereka berkopulasi lagi maka akan merusak saluran reproduksi mereka. Hal ini dikarenakan pada spesies ini, capung jantan memiliki kemampuan untuk menarik keluar sperma pejantan yang sebelumnya sudah ada pada saluran reproduksi betina. Maka untuk capung betina, memiliki pasangan lebih dari satu adalah hal yang tidak menguntungkan

https://www.radarhot.com/2017/07/pura-pura-mati-taktik-capung-betina.html

Hubungan Satuan Waktu, Panjang, Berat dan Kuantitas


Hubungan Satuan Waktu, Panjang, Berat dan Kuantitas

Bimbel Jakarta Timur akan membahas secara rinci, tuntas dan jelas mengenai Hubungan Satuan Waktu, Panjang, Berat dan Kuantitas. Dalam ilmu pasti, terutama matematika kita perlu tahu konversi (hubungan antar satuan). Sebenarnya di dunia kita akan menjumpai banyak ragam satuan yang dipakai di suatu negara atau suatu daerah. Akan tetapi ada satuan yang dipakai umum atau sebagai standar yang disebut satuan baku. Berikut adalah beberapa satuan baku yang kita pelajari untuk tingkatan Sekolah Dasar.


A. Satuan Waktu


Pada tabel hubungan satuan waktu, ada beberapa yang jumlahnya tidak selalu sama misalnya jumlah hari dalam 1 bulan berbeda-beda tergantung bulannya. Tetapi diambil jumlah hari 30 sebagai kesepakatan standar. 
Cara mengubah satuan yang besar ke satuan yang lebih kecil adalah dengan mengalikan, sedangkan mengubah dari satuan kecil ke satuan lebih besar adalah dengan membagi. 

Contoh :
1. 5 menit=..... detik
  • penyelesaiannya : 5 x 60=300
  • maka, 5 menit=300 detik
2.  3 windu=..... tahun
  • penyelesaiannya : 3 x 8=24
  • maka, 3 windu=24 tahun
3. 28 hari=.... minggu
  • penyelesaiannya : 28 : 7=4
  • maka, 28 hari=4 minggu
4. 35 tahun=.... lustrum
  • penyelesaiannya : 35 : 5=7
  • maka, 35 tahun=7 lustrum
5. 2 bulan=..... jam
  • penyelesaiannya : 2 x 30 x 24=1.440 
  • maka, 2 bulan=1.440 jam

B. Satuan Panjang 


Hubungan Satuan Waktu, Panjang, Berat dan Kuantitas

Ada beberapa satuan panjang yang digunakan dibeberapa negara seperti inchi, kaki atau sebagainya. Tetapi untuk materi dasar kita hanya mempelajari satuan baku yaitu meter dan kelipatannya.


Perhatikan bahwa tingkat yang paling atas dari tangga yaitu kilogram adalah satuan yang paling besar dimana jika diubah ke satuan-satuan dibawahnya akan mendapatkan hasil yang lebih besar. Cara penghitungan tiap satu tangga maka harus dikalikan dengan 10, jika turun dua tangga maka dikalikan 10 laku kalikan lagi dengan 10 sehingga totalnya dikali 100, begitu seterusnya. Sehingga dapat kita simpulkan jika turun ke bawah 3 kali maka kita tambahkan angka 0 sebanyak 3 buah.

Contoh :

1. 3 hm=..... dm
  • penyelesaiannya : dari hm ke dm turun 3 tingkat jadi tambahkan tiga angka 0
  • maka, 3 hm=3.000 dm
2. 15 km=.... dam
  • penyelesaiannya : dari km ke dam turun 2 tingkat jadi tambahkan dua angka 0
  • maka, 15 km=1.500 dm
3. 8 hm=..... mm
  • penyelesaiannya : dari hm ke mm turun 5 tingkat jadi tambahkan lima angka 0
  • maka, 8 hm=800.000mm
4. 2500 m=.... dam
  • penyelesaiannya : dari m ke dam naik 1 tingkat jadi dibagi 10 atau kurangi 1 angka 0
  • maka, 2500 m=250 dam
5. 170.000 cm=.... hm
  • penyelesaiannya : dari cm ke hm naik 4 tingkat jadi dikurangi empat angka 0
  • maka, 170.000 cm=17 hm
6. 3600 m=.... km
  • penyelesaiannya : dari m ke km naik 3 tingkat jadi dibagi 1000
  • perhatikan bahwa jumlah 0 hanya dua sedangkan harus mengurangi 3 angka nol, maka yang dilakukan adalah taruh tanda koma satu langkah ke depan
  • maka, 3600m=3,6 km

C. Satuan Luas


Luas adalah besaran turunan dari panjang, sehingga satuannya adalah km², hm², dam², m² dan seterusnya dengan urutan yang sama dengan tabel satuan panjang di atas. Untuk perhitungan nilainya adalah setiap turun satu tingkat maka dibagi 100, sedangkan setiap naik maka nilainya dibagi 100. Selain satuan persegi atau pangkat dua tadi, luas juga memakai satuan seperti pada tabel berikut :

Hubungan Satuan Waktu, Panjang, Berat dan Kuantitas


Konversi antar satuan luas

1 ha  =1 hm²
1 daa=1 m²
1 are  =1 cm²

Contoh :  

1. 4 hm²  =.....m²
  • penyelesaiannya : dari hm² ke m² turun 2 tingkat jadi ditambah empat angka 0
  • maka,  4 hm²  =40.000 m²
2. 5 are=.....dm²

  • penyelesaiannya : 5 are=5 dam²
  • lalu ubah dam² ke dm²,  turun 2  tingkat jadi ditambah empat angka 0
  • maka,  5 are=50.000 mm²
3. 2,4 ha=....dm²

  • penyelesaiannya : 2,4 ha=2,4 hm²,
  • lalu ubah hm² ke dm², turun 3 tingkat sehingga dikali 1.000.000 
  • maka  2,4 ha=2.400.000 dm²
4. 12.500 cm²=....ca

  • penyelesaiannya : ca setara dengan m², maka ubah cm² ke m²  yaitu naik dua tingkat jadi dibagi 10.000
  • maka,  12.500 cm²=1,25 ca 
5. 35.800 m²=....ka


  • penyelesaiannya :35.800 m²=35.800 ca
  • lalu ubah ca ke ka yaitu naik 5 tingkat jadi dibagi 100.000 
  • maka, 35.800 m²=0,358 ka



  • D. Satuan Volume


    Volume juga besaran turunan dari panjang, sehingga satuannya adalah km³, hm³, dam³, m³ dan seterusnya dengan urutan yang sama dengan tabel satuan panjang di atas. Untuk perhitungan nilainya adalah setiap turun satu tingkat maka dibagi 1000, sedangkan setiap naik maka nilainya dibagi 1000. Selain satuan persegi atau pangkat dua tadi, luas juga memakai satuan seperti pada tabel berikut :   

    Hubungan Satuan Waktu, Panjang, Berat dan Kuantitas


    Konversi satuan volume
    1 kiloliter=1 m³
    1 liter=1 dm³
    1 mililiter=1 cm³=1 cc (centimeter cubic)

    Contoh :

    1. 8,5 m³=.....cm³
    • penyelesaian : dari m³  ke cm³ turun 2 tingkat jadi dikali 1.000.000
    • maka 8,5 m³=8.500cm³
    2. 3.200 mm³=.....cm³
    • penyelesaian : mm³ ke cm³ naik 1 tingkat jadi dibagi 1.000
    • maka  3.200 mm³=3,2 cm³
    3. 2,75 kl=.....dm³
    • penyelesaian : 2,75 kl=2,75 m³ lalu turun satu tingkat ke dm³ jadi dikali 1000
    • maka 2,75 kl=2.750 dm³
    4. 921 cm³=.... liter
    • 921 cm³=921 ml, lalu naik 3 tingkat ke liter jadi dibagi 1000
    • maka 921 cm³ =0,921 liter
    5. 1,8 m³ + 250 dm³ + 47.500 ml=.....liter
    • penyelesaian : 1,8 m³=1,8 kl=1.800 liter
    • 250 dm³=250 liter
    • 47.500 ml=47,5 liter 
    • maka 1,8 m³ + 250 dm³ + 47.500 ml 
    •  1.800 liter + 250 liter + 47,5 liter=2.097,5 liter

    E. Satuan Berat


    Selain nilai satuan dibawah, satuan berat juga ada ton dan kwintal.

    1 ton=1.000 kg
    1 kwintal=100 kg
    1 ons=1 hg=0,1 kg=100 gram
    1 pon=0,5 kg=5 hg

    Hubungan Satuan Waktu, Panjang, Berat dan Kuantitas


    Contoh

    1. 3,26 kg=....dg
    • penyelesaian : dari kg ke dg turun 4 tingkat jadi dikali 10.000
    • maka 3,26 kg=32.600 dg
    2. 7,2 kwintal=.....gram
    • penyelesaian : 7,2 kwintal=720 kg lalu dari kg turun ke gram jadi dikali 1000
    • maka 7,2 kwintal=720.000 gram
    3. 4500 gram=....ons
    • penyelesaian : 4500 gram naik ke hg dibagi 100 jadi 45, lalu hg=ons
    • maka 4500 gram=45 ons
    4. 7520 mg=.... gram
    • penyelesaian : dari mg ke gram naik 3 tingkat jadi dibagi 1000
    • maka 7520 mg=7,52 gram
    5. 2,3 ton + 4 pon + 350 ons=.... kg
    • penyelesaian 2,3 ton=2.300 kg 
    • 4 pon=2 kg
    • 350 ons=35 kg
    • maka 2,3 ton + 4 pon + 350 ons= 2.300 kg +  2 kg + 35 kg=2.337 kg

    E. Satuan Kuantitas


    Satuan-satuan kuantitas digunakan untuk menyatakan banyaknya jumlah suatu benda. Beberapa contoh satuan kuantitas:


    Hubungan Satuan Waktu, Panjang, Berat dan Kuantitas
    Hubungan Satuan Kuantitas


    Contoh

    1. 2 gross - 5 lusin=... buah
    • penyelesaian : 2 gross=2 x 144 buah=288 buah
    • 5 lusin=5 x 12 buah=60 buah
    • maka 2 gross - 5 lusin=288 buah - 60 buah=228 buah
    2. 1 rim + 3 kodi=.... lembar
    • penyelesaian : 1 rim=500 lembar
    • 3 kodi=3 x 25 lembar + 75 lembar
    • maka 1 rim + 3 kodi=500 lembar + 75 lembar=375 lembar
    3.  72buah + 1 gross=.... lusin
    • penyelesaian : 72 buah=72 : 12=6 lusin
    • 1 gross=12 lusin
    • maka 72 buah + 1 gross=6 lusin + 12 lusin=18 lusin

    Cobalah soal-soal latihan berikut : 





    https://www.radarhot.com/2017/07/hubungan-satuan-waktu-panjang-berat-dan.html